TGK.ABANG MARTHUNIS

TGK.ABANG MARTHUNIS
Showing posts with label TEUNGKU SYEIKH MUHAMMAD HASAN KRUENG KALEE. Show all posts
Showing posts with label TEUNGKU SYEIKH MUHAMMAD HASAN KRUENG KALEE. Show all posts

Thursday, August 13, 2020

TEUNGKU SYEIKH MUHAMMAD HASAN KRUENG KALEE

 Gambar mungkin berisi: 2 orang, teks yang menyatakan 'ABU KRUENG KALEE GROP KISAH ULAMA ACEH'

ABU KRUENG KALEE.
---------------
TEUNGKU SYEIKH MUHAMMAD
HASAN KRUENG KALEE.
---------------

TGK HAJI MUHAMMAD HASAN KRUENG KALEE ADALAH SEORANG ULAMA BESAR AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH YANG MENGANUT THARIQAT HADDADIYA, YAKNI :
THARIQAT YANG BERANGKAT KEPADA :
SA'ID ABDULLAH AL-HADAD.
------------

Salah seorang murid TGK HAJI MUHAMMAD HASAN KRUENG KALEE adalah :
Tgk MUHAMMAD DAUD BEUREUEH.
ada pendapat :
ini pengakuan sepihak tentang abu bereu'eh, murid abu krueng kalee - diragukan.
WALLAHU'ALAM.

Tengku Haji Muhammad Hasan Krueng Kalee agaknya adalah : seorang TOKOH ULAMA yang mampu mensuri-tauladani SIRAH RASUL tersebut DENGAN BAIK.

Selain dikenal sebagai ULAMA SUFI perkembangan TAREKAT AL-HADDADIYAH di ACEH, ia juga diakui berperan aktif dalam sejumlah PERISTIWA POLITIK ULAMA ini di ACEH SEPANJANG HIDUPNYA.

Pada masa REVOLUSI KEMERDEKAAN, TGK HAJI HASAN KRUENG KALEE ikut AKTIF berjuang MENEGAKKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA, para PEMIMPIN PERJUANGAN bukan hanya tokoh politik saja, tetapi juga dipelopori oleh ULAMA.
Para ULAMA tidak bergerak sendiri-sendiri, melainkan bergabung dalam suatu organisasi seperti :
PUSA
(Persatuan ulama seluruh ACEH),
Dipepori oleh : abu bereu'eh.

PERTI
(Persatuan Tarbiyah Islamiyah)
Dipelopori oleh : ULAMA DAYAH.
dan lain-lain.

SYAIKH TEUNGKU HASAN BIN TEUNGKU MUHAMMAD HANAFIYYAH BIN TEUNGKU SYAIKH ‘ABBAS BIN TEUNGKU MUHAMMAD FADHLI.

Yang lebih dikenali sebagai SYAIKH HASAN KRUENG KALEE atau ABU KRUENG KALEE ADALAH :
SALAH SATU SOSOK ULAMA BESAR AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH KELAHIRAN ACEH. (PIDIE).

Untuk pengetahuan,
“TEUNGKU” adalah gelaran hormat MASYARAKAT ACEH yang DIBERI KEPADA : ULAMA, sebagaimana “TEUKU” pula diberikan kepada :
BANGSAWAN atau PEMIMPIN.

BELIAU LAHIR PADA TANGGAL 13 RAJJAB 1303 H, BERTEPATAN DENGAN 18 APRIL 1886 H.
di DESA MEUNASAH LETUMBUE, LANGGOE KABUPATEN PIDIE, ACEH.

KETIKA ITU AYAHNYA YANG BERNAMA :
TGK. MUHAMMAD HANAFIYAH
yang di laqab yaitu :
(tungku muda krueng kalee)
yang merupakan pimpinan :
DAYAH KRUENG KALEE,
sedang dalam pengungsian di daerah tersebut akibat PERANG DENGAN BELANDA YANG BERKECAMUK DI KAWASAN ACEH BESAR.

MUHAMMAD HASAN KECIL dibawa kembali oleh orang tuanya ke kampong halaman mereka di KRUENG KALEE.
Di sanalah perjalanan KEILMUANNYA dimulai di bawah ASUHAN AYAHANDA :
TGK MUHAMMAD HANAFIYAH yang dikenal dengan Panggilan :
TEUNGKU HAJI MUDA.

SELAIN itu ia juga BELAJAR AGAMA Di DAYAH :
TGK CHIK DI KEUBOEK PADA :
TGK MUSANNIF yang menjadi GURU PERTAMA setelah ayahnya sendiri.

Ketika umurnya beranjak dewasa, ia melanjutkan pendidikan ke NEGERI YAN KEDAH, MALAYSIA, yakni di DAYAH :
TGK CHIK MUHAMMAD IRSYAD IE LEUBEU (PIDIE).
Yang terakhir ini merupakan ULAMA ACEH yang turut mengungsi ke negeri Jiran akibat situasi perang.

DARI YAN, TGK. MUHAMMAD HASAN bersama adik KANDUNGAN yang bernama :
TGK ABDUL WAHAB berangkat
KE MEKKAH untuk melanjutkan pendidikan di MESJID AL-HARAM, namun tidak lama setiba mereka di sana, adiknya tersebut MENINGGAL DUNIA karena SAKIT.

Hal ini tidak membuat
TGK HASAN PATAH SEMANGAT,
ia tetap SABAR dan TEGUH melanjutkan pendidikannya dari para ULAMA BESAR MESJID AL-HARAM hingga lebih kurang 7 TAHUN

Selain BELAJAR ILMU AGAMA,
IA juga belajar ILMU FALAQ dari SEORANG PENSIUNAN JENDERAL KERAJAAN TURKI UTSMANI yang menetap di MEKKAH.
Hal mana kemudian membuatnya ALIM DALAM ILMU FALAQ dan digelar dengan SEBUTAN “
TGK MUHAMMAD HASAN AL-ASYI AL-FALAQI.

Sekembalinya dari MEKKAH,
ABU KRUENG KALEE tidak LANGSUNG PULANG ke ACEH TAPI terlebih dahulu SINGGAH DI PESANTREN GURUNYA :
TGK M IRSYAD IE LEUBEE DIYAN KEDAH (malaya).
DI DAYAH ini ABU KRUENG KALEE sempat MENGAJAR beberapa TAHUN dan KEMUDIAN DI JODOHKAN oleh GURUNYA dengan seorang GADIS YATIM KETURUNAN ACEH BERNAMA NYAK SAFIAH BINTI HUSAINI.

Atas panggilan pamannya
TGK MUHAMMAD SA'ID PIMPINAN DAYAH MEUNASAH BARO TGK M HASAN pulang untuk MENGABDI dan MENGAJAR di DAYAH TERSEBUT. Tidak lama berselang,
ABU KRUENG KALEE membuka lembaga PENDIDIKANNYA sendiri di MEUNASAH BLANG yang hari ini terletak di DESA SIEM bersebelahan dengan
DESA KRUENG KALEE,
KEC. DARUSSALAM, ACEH BESAR.

Di tempat terakhir ini,
ABU KRUENG KALEE mulai MENGABDIKAN seluruh ILMUNYA dan berhasil mencetak KADER ULAMA-ULAMA baru berpengaruh dan berpencar di seluruh ACEH, Di antara murid-murid beliau yang berhasil menjadi ULAMA ADALAH :

TEUNGKU AHMAD PANTE,
ULAMA dan IMAM masjid Baitur Rahman Banda Aceh.

TGK H. MAHMUD BLANG BLAHDEH, BIREUEN.

TGK H ABDUL RASYID SAMLAKO ALUE IE PUTEH.

TGK H. YUSUF KRUET LINTANG
TGK. HAJI ADNAN BAKONGAN

TEUNGKU HASAN KEUBOK, ULAMA dan QADHI ACEH RAYEK.

TEUNGKU MUHAMMAD SALEH LAMBHUK, ULAMA dan IMAM MASJID BAITURRAHMAN BANDA ACEH.

TEUNGKU ABDUL JALIL BAYU, ulama dan pemimpin DAYAH AL-HUDA ACEH UTARA.

TEUNGKU SULAIMAN Lhoksukon, ULAMA dan pendiri DAYAH Lhoksukon, Aceh Utara.

TEUNGKU YUSUF Peureulak, ULAMA dan ketua MAJLIS ULAMA ACEH TIMUE.

TEUNGKU MAHMUD SIMPANG ULUM, ULAMA dan pendiri DAYAH Simpang Ulim, ACEH TIMUE.

TEUNGKU HAJI MUDA WALY LABUHAN HAJI,
pendiri DAYAH DARUSSALAM, LABUHAN HAJI, ACEH SELATAN.

TGK H. IDRIS LAMRENG
(Ayah Alm. Prof. Dr. Safwan Idris, Rektor IAIN Ar-Raniry ).

TEUNGKU SYAIKH MUD BLANG PIDIE, ULAMA dan pendiri DAYAH BLANG PIDIE, ACEH SELATAN.

SYAIKH SYIHABUDDIN, ULAMA dan pendiri Dayah DARUSSALAM MEDAN, SUMATERA UTARA.

KOLONEL NURDIN, BEKAS BUPATI ACEH TIMUE.

TEUNGKU ISHAQ LAMBARO KAPHEE, ULAMA dan pendiri DAYAH ULEE TITI.

PADA TAHUN 2007, SENIN 7 MEI, bertepatan dengan 19 Rabiul Akhir 1438 H.
Sebuah forum TINGKAT TINGGI ULAMA ACEH MENGGELAR PERTEMUAN KEDUA DI MESJID RAYA BAITURRAHMAN :
pada pertemuan yang menghadirkan RATUSAN ULAMA ACEH ini MENYIMPULKAN BAHWA ADA EMPAT ULAMA ACEH yang TELAH SAMPAI PADA TINGKAT MA’RIFATULLAH.
KEEMPAT ULAMA ITU
ADALAH :

SYAIKH ABDURRAUF AS-SINGKIL,
SYAIKH HAMZAH FANSURI,
ABU MUHAMMAD HASAN KRUENG KALEE.
ABUYA MUHAMMAD WALY AL-KHALIDY.

PERAN TGK H MUHAMMAD HASAN KRUENG KALEE secara khusus sangat besar artinya bagi perekembanagn dan KEMAJUAN PENDIDIKAN AGAMA di ACEH pada masa BERIKUTNYA.
Demikian pula kiprahnya dalam bidang POLITIK telah memberi arti VITAL, dukungan dan semangat bagi kelangsungan RI yang ketika itu baru SEUMUR JAGUNG.

KIPRAH DALAM POLITIK DAN ORGANISASI ISLAM
-------------

Satu hal yang menarik dikaji pada tokoh ABU KRUENG KALEE ADALAH KIPRAH NYA di DUNIA POLITIK.

Meskipun ABU KRUENG KALEE SEORANG ULAMA SUFI TERKEMUKA di ACEH yang dikenal sangat FANATIK, namun hal tersebut tidak lantas membuatnya jauh dari DUNIA POLITIK yang seolah DIANGGAP TABU dan berseberangan dengan AJARAN AGAMA.

PADA MASA REVOLUSI KEMERDEKAAN, ABU KRUENG KALEE IKUT AKTIF berjuang menegakkan KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA, para pemimpin perjuangan bukan hanya tokoh politik saja, tetapi juga DIPELOPORI oleh :
ULAMA.
PARA ULAMA tidak BERGERAK SENDIRI-SENDIRI, melainkan bergabung dalam suatu organisasi seperti :
PUSA
(Persatuan Ulama Seluruh Aceh), PERTI
(Persatuan Tarbiyah Islamiyah) dan lain-lain.

Pada tanggal 1-2 Oktober 1932 ketika diadakan MUSYAWARAH PENDIDIKAN ISLAM di LUBUK, ACEH BESAR,
ABU KRUENGKALEE terlibat didalamnya.
Pada kegiatan ini membicarakan masalah pembaruan dan perbaikan pendidikan Islam. ULAMA-ULAMA terkemuka hadir menjadi peserta pada kegiatan tersebut, diantaranya adalah :
TGK HASBALLAH INDRAPURI,
TGK ABDUL WAHAB SEULIMUM,
TGK M. DAUD BEUREUEH,
TGK M HASBI ASH-SHIDDIQ,
TGK HASAN KRUENGKALEE,
TGK H. TRIENGGADENG.

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG DIAMBIL dari MUSYAWARAH PENDIDIKAN ISLAM TERSEBUT
adalah :

Tiada sekali-kali terlarang dalam AGAMA ISLAM mempelajari ILMU keduniaan yang tidak berlawanan dengan SYARIAT,
malah wajib dan tidak layak ditinggalkan buat mempelajarinya.

MEMASUKKAN PELAJARAN-PELAJARAN UMUM itu ke sekolah-sekolah AGAMA memang menjadi hajat SEKOLAH-SEKOLAH ITU.
Orang perempuan berguru kepada orang laki-laki itu tidak ada halangan dan tidak tercegah pada syara.

SETELAH PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945, Tgk H.HASAN KRUENG KALEE MENANDATANGANI sebuah pernyataan bersama mengenai PERANG KEMERDEKAAN.
Bersama TIGA ORANG ULAMA BESAR yaitu :
TEUNGKU HAJI JAFAR SIDIQ LAMJABAT,
TEUNGKU HAJI HASBALLAH INDRAPURI,
TEUNGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH.
Pernyataan itu menegaskan bahwa :

”Menurut keyakinan kami bahwa PERJUANGAN ini adalah : PERJUANGAN SUCI yang disebut PERANG SABIL.
Maka percayalah WAHAI BANGSA KU bahwa perjuangan ini adalah sebagai SAMBUNGAN PERJUANGAN DAHULU di ACEH yang DIPIMPIN OLEH SEORANG ULAMA ALMARHUM TEUNGKU CHIK DI TIRO dan PAHLAWAN-PAHLAWAN KEBANGSAAN yang lain.
Dan sebab itu bangunlah WAHAI BANGSAKU SEKALIAN , BERSATU PADUM MENYUSUN BAHU MEMBAHU, mengangkat langkah menuju ke muka untuk mengikut JEJAK PERJUANGAN NENEK KITA DAHULU.
Tunduklah dengan patuh akan segala perintah-perintah pemimpin kita untuk KESELAMATAN
TANOEH IE, AGAMA dan NANGGROE. ”

Pernyataan tersebut tertanggal
15 Oktober 1945.
untuk menggerakkan ORANG-ORANG DEWASA dan ORANG-ORANG TUA agar BERJIHAD dalam satu BARISAN TERATUR, BARISAN SABIL atau BARISAN MUJAHIDIN.
Pada tanggal 25 OKTOBER
ABU HASAN KRUENG KALEE mengeluarkan sebuah seruan tersendiri yang sangat PENTING. Seruan ini ditulis dalam BAHASA ARAB kemudian dicetak oleh Markas Daerah PRI
(Pemuda Republik Indonesia) dengan surat pengantar yang ditandatangani oleh ketua umumnya ALI HASJMY
tertanggal 8 November 1945 Nomor 116/1945 dan dikirim kepada para PEMIMPIN dan ULAMA diseluruh ACEH.
Setelah seruan penting itu tersiar luas, maka berdirilah barisan MUJAHIDIN di SELURUH ACEH yang kemudian menjadi MUJAHIDIN DEVISI TEUNGKU CHIK DI TIRO.

Pada masa itu ABU KRUENG KALEE merupakan salah seorang penasehat PERTI
(Persatuan Tarbiyah Islamiyah), yaitu salah satu organisasi yang bertujuan untuk mendidik masyarakat melalui organisasi tersebut guna meningkatkannya menjadi wadah pendidikan yang lebih berdaya guna.

Tetapi pada masa hangt-hangatnya perjuangan membela tanah air, organisasi ini menjadi PELOPOR dalam menggerakkan pemberontakan terhadap pemerintah BELANDA. seperti yang dikemukakan oleh Prof. A. Hasjmy dalam salah satu tulisannya.

Pada awal tahun 1942
PUSA :
(Persatuan Ulama Seluruh Aceh) PERTI :
( Persatuan Tarbiyah Islamiyah)

MENGGERAKKAN sebuah PEMBERONTAKAN terhadap PEMERINTAH HINDIA BELANDA di ACEH, adalh hal yang LOGIS karena para pemuda yang aktif dalam pemberontakan tersebut sebagian besar mereka yang telah ditempa IMAN dan SEMANGAT JIHADANYA dalam MADRASAH-MADRASAH, yang sistem pendidikan dan kurikulumnya telah diperbaharui.

Dapat diketahui bahwa hanya dua organisasi Islam yang tampil sebagai PELOPOR yang MENGGERAKKAN PEMBERONTAKAN RAKYAT TERHADAP PENJAJAHAN BELANDA, meskipun banyak juga organisasi-organisasi lain yang mulai tumbuh di Aceh.
Dengan demikian para ulama tergabung dalam organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah maupun Perasatuan Ulama Seluruh Aceh, juga para pemuda yang telah ikut aktif dalam MELAWAN TERHADAP BELANDA.

Melalui wadah organisasi ini pula bersama-sama dengan ulama-ulama lain seperti disebutkan diatas
TGK HAJI HASAN KRUENG KALEE mengeluarkan FATWA tentang perlunya seluruh rakyat berperang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dengan JALAN JIHAD FI SABILILLAH,
hal ini terjadi pada tanggal 15 Oktober 1945.
TGK HAJI HASAN KRUENG KALEE juga telah mengeluarkan FATWA tentang seruan JIHAD FI SABILILLAH untuk MELAWAN BELANDA pada tanggal 15 Oktober 1945, dalam rangka mempertahankan Negara Republik Indonesia yang ditangani oleh beberapa ULAMA ACEH LAINNYA,
diantaranya oleh :

TGK HASAN KRUENG KALEE,
TGK DAUD BEUREUEH,
TGK JA'FAR LAMJABAT
(Teungku Syik Lamjabat)
TGK Haji AHMAD HASBALLAH INDRAPURI
(Teungku Indrapuri).

Dari uraian diatas jelas bahwa
TGK HAJI HASAN KRUENG KALEE, pada awal tahun proklamasi Republik Indonesia, beliau pernah MENGELUARKAN FATWA ACEH, tentang seruan JIHAD FI SABILILLAH MELAWAN BELANDA dalam rangka mempertahankan Indonesia merdeka bersama-sama ulama Aceh lainnya.
Meskipun pada masa setelah kemerdekaan, mulai muncul organisasi islam yang lain, namun Tgk Haji Hasan Krueng Kalee tetap menyalurkan aktifitasnya melalui organisasi PERTI.

Himbauan JIHAD diatas, telah menggerakkan masyarakat tampil kemedan perjuangan di tanah Aceh untuk merebut kemerdekaan dan mempertahankannya.
Mereka umumnya tergabung dibawah organisasi misalnya PUSA, pemuda Pusa, kasyafatul Islam, Muhammaddiyah, Pemuda Muhammaddiyah, Perti, Permindo (Pergerakan Angkatan Muda Islam Indonesia), maupun organisasi-organisasi Islam lainnya.

KIPRAH POLITIK ABU KRUENG KALEE juga terlihat dalam kasus PERANG CUMBOK antara pasukan ULEE BLANG ACEH DI PIMPINAN TEUKU DAUD CUMBOK dengan pasukan pejuang Aceh yang mendukung kemerdekaan RI.

Pada dasarnya tidak semua ULAMA setuju dengan perang ini. ABU KRUENG KALEE salah seorang di antaranya.
ABU KRUENG KALEE lah yang di utus pihak pejuang ACEH di KUTA RAJA untuk menemui TEUNGKU DAUD CUMBOK agar mau berdamai.

Namun ajakan itu ditolak. Atas sikapnya yang NETRAL itu beliau diangkat oleh KOMITE NASIONAL DAERAH ACEH menjadi salah seorang anggota tim penyelidikan asal-usul tragedi besar
“PERANG SAUDARA” yang telah merenggut sekitar 1500 NYAWA RAKYAT ACEH dipenghujung tahun 1945 tersebut.

Ketika peristiwa DI/TII meletus di Aceh tahun 1953, seorang utusan DAUD BEUREUEH datang menjumpainya untuk mengajak bergabung dalam barisan DI/TII. Namun beliau menolak dengan sebuah UNGKAPAN YANG
MASYHUR :
“TA PEU’EK GEULAYANG WATEE NA ANGEN.”
(terbangkanlah layang-layang ketika angin kencang).
Ungkapan ini bermakna bahwa keputusan Abu Beureu’eh dan kawan-kawan ketika itu tidak di dukung oleh situasi dan kondisi yang tepat, tidak akan membuahkan hasil dan justru akan menyengsarakan rakyat.

***

PADA TANGGAL 19 JANUARI 1973, TEPATNYA MALAM JUM’AT sekitar pukul 03.00 dini hari,
ABU KRUENG KALEE BERPULANG KERAHMATULLAH.
Meninggalkan tiga orang istri :
Tgk. Hj. Nyak Safiah di SIEM
Tgk. Nyak Aisyah di krueng kalee
Tgk. Hj. Nyak Awan di Lamseunong.
Dari ketiga istri tersebut :
Abu Krueng Kalee Meninggalkan Tujuh belas orang putra dan putri.
Salah seorangnya yaitu :
TGK H. SYECH MARHABAN
(murid abuya muda waly).
sempat menjabat Mentri Muda Pertanian pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.

ABU KRUENG KALEE memang telah tiada, namun DENGUNGAN SUARA TAHLIL dan SHAMADIYAH menurut TAREKAT AL-HADDADIYAH masih MENGGEMA dan terus terdengar di berbagai desa dan kota di SERAMBI MEKKAH.
Seiring dengan itu FATWA SYAHID yang beliau keluarkan masih terus relevan dan memberi motivasi sendiri bagi MASYARAKAT ACEH dalam MENYAMBUNG PERJUANGAN NENEK KITA TERDAHULU
( TGK SYIEK DI TIRO).

GROP :
KISAH ULAMA ACEH

WALLAHU’ALAM.
WASSALAM.


DOC
Arya
Rising Star15 Juli
GROP :
KISAH ULAMA ACEH