TGK.ABANG MARTHUNIS

TGK.ABANG MARTHUNIS

Monday, October 9, 2017

Kisah lukmanulhakim dan keledai

NEWS
Hikmah dibalik Kisah Luqmanul Hakim, Anaknya dan Seekor Keledai
By Fathullah Syahrul
Posted on July 31, 2016
RELATED ITEMS:
Jalur9.com – Dalam Surah Al Luqman diceritakan kisah Luqmanul Hakim dengan anaknya, pada suatu hari Luqman Hakim dan anaknya memasuki sebuah pasar dengan mengendarai seekor keledai dimana anaknya mengikuti ayahnya dari belakang.
Melihat hal itu, orang-orang pun berkata, “Lihat orang tua itu, dia tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki”.
Setelah mendengarkan kata-kata orang ramai itu, maka Luqman pun turun dari keledainya, lalu menyuruh anaknya agar naik ke atas punggung keledai. Melihat hal demikian orang-orang ramai pun berkata, “Lihat anak itu, orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya mengendarai keledai itu dengan enaknya, sungguh kurang adab anak itu.”
Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas keledai duduk bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang ramai pula berkata lagi, “Lihat itu kedua orang itu, menaiki seekor keledai bersama-sama. Tindakan itu sungguh menyiksa keledai, sungguh tidak menyayangi tunggangannya.”
Karena mendengar percakapan orang-orang tersebut, maka Luqman dan anaknya turun dari punggung keledai, berjalan kaki sambil menuntun keledainya. Kkemudian terdengar lagi suara orang-orang ramai berkata, “Alangkah bodohnya kedua ayah dan anak itu, berjalan kaki sambil menuntun keledainya, sungguh hal yang bodoh tidak menggunakan keledai sebagai kendaraan”.
Setelah sampai pulang ke rumah, Luqman Hakim segera menasehati anaknya tentang sikap manusia dan telaah mereka.
“Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadakah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah SWT saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi sebenar-benarnya pertimbangan”.

MENU
Beranda » Khazanah » Kisah Islami » Kisah Nabi dan Rasul » Kisah Luqman Al-Hakim dan Keledai Tunggangan
ARTIKEL TERKAIT
Nabi Uzair ‘Alaihis Salam, Keledai dan Kebangkitan dari Kematian
Nabi Musa ‘Alaihis Salam Menentang Fir’aun
Pernikahan Nabi Musa ‘Alaihis Salam dan Pengangkatannya Menjadi Nabi dan Rasul
Samiri dan Patung Anak Sapi
Kisah Qarun dan Hartanya yang Ditenggelamkan
0 Comment for "Kisah Luqman Al-Hakim dan Keledai Tunggangan"
Beri komentar sebagai:
Publikasik Pratinjau
TOTAL KUNJUNGAN
PENGIKUT
Pengikut (27) Berikutnya
Ikuti
ARSIP WEB
► 2014 (69)
► 2015 (123)
▼ 2016 (120)
► Januari (9)
► Februari (5)
► Maret (8)
► April (3)
► Mei (13)
► Juni (1)
► Juli (40)
▼ Agustus (21)
Samiri dan Patung Anak Sapi
Kisah Qarun dan Hartanya yang Ditenggelamkan
Sapi Betina
Nabi Musa ‘Alaihis Salam dan Kedurhakaan Bani Isra...
Kisah Nabi Harun ‘Alaihis Salam
Kisah Nabi Khidr ‘Alaihis Salam dan Nabi Musa 'Ala...
Nabi Yusya ‘Alaihis Salam Menahan Matahari
Kisah Luqman Al-Hakim dan Keledai Tunggangan
Wasiat Luqman Al-Hakim kepada Anaknya
Nabi Uzair ‘Alaihis Salam, Keledai dan Kebangkitan...
Kisah Nabi Ilyas ‘Alaihis Salam
Kisah Nabi Ilyasa ‘Alaihis Salam
Nabi Syam'un ‘Alaihis Salam, 1000 Bulan Berjuang d...
Kisah Nabi Syamu'il ‘Alaihis Salam
Daud, Jalut dan Thalut
Nabi Daud ‘Alaihis Salam menjadi Raja
Tanda-Tanda Baligh
Hadits Palsu Sumpah Suami Saat Akad Untuk Menanggu...
Shalat Rawatib
Kisah Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu Menyampaikan ...
Keutamaan Surat Al-Kahfi Pada Hari Jum'at
► September (9)
► Oktober (7)
► November (2)
► Desember (2)
► 2017 (91)
FANSPAGE FACEBOOK
KUNJUNGAN TERAKHIR
NEGARA PENGUNJUNG
Allah ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ berfirman: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. al-Mujadilah [58] : 11)
Rasulullah ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ bersabda: "Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali." (HR. at-Tirmidzi no. 2647)
al-Imam asy-Syafi'i ﺭَﺣِﻤَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ berkata: "Belajarlah! Karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu, dan tidaklah orang yang berilmu seperti orang yang bodoh. Sesungguhnya suatu kaum yang besar tetapi tidak memiliki ilmu maka sebenarnya kaum itu adalah kecil apabila terluput darinya keagungan (ilmu) dan sesungguhnya kaum yang kecil jika memiliki ilmu maka pada hakikatnya mereka adalah kaum yang besar apabila perkumpulan mereka selalu dengan ilmu." (Adab Thalib al-'Ilm, hal. 22)
Jenderal Besar TNI (Purn.) A.H. Nasution, Jenderal yang Rajin Shalat
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (pe...
Kisah Luqman Al-Hakim dan Keledai Tunggangan
“Agama, harta, malu, budi pekerti yang baik dan pemurah. Wahai anakku tersayang, kalau lima hal tadi berkumpul pada seseorang maka ia adalah orang suci, terpelihara, dilindungi Allah subhanahu wa ta’ala dan bebas dari Setan.” (Luqman Al-Hakim)
Luqman Al-Hakim adalah seorang hamba Allah yang shalih, nama lengkap beliau adalah Unaqa bin Sadun, ia berasal dari Habasyah, berkulit hitam, berbibir tebal, beliau adalah seorang tukang kayu. Namun karena takdir Allah
subhanahu wa ta’ala , beliau diangkat menjadi hakim bagi Bani Israil di zaman raja Daud ‘alaihis salam, karena keteguhannya memegang amanah dan meninggalkan segala sesuatu yang tidak ada gunanya. Allah subhanahu wa ta’ala mengabadikan keberadaannya dalam Al-Quran dengan surat Luqman. Luqman merupakan sosok seorang ayah yang sangat perhatian pada pendidikann anaknya agar memperoleh keberhasilan di dunia dan akhirat dan selamat dari siksa Allah subhanahu wa ta’ala . Terdapat dua pendapat yang menyatakan kedudukan Luqman, pendapat pertama menyatakan bahwa dia adalah seorang nabi dan pendapat kedua dia adalah seorang wali atau hamba Allah subhanahu wa ta’ala yang sholih. Namun para salafus shalih lebih banyak memilih yang kedua. (Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 3 hal. 585)
Suatu hari Luqman Al-Hakim bersama anaknya sedang berjalan di pasar sambil mengendarai keledai tunggangannya. Pertama-tama, mereka Luqman Al-Hakim menunggangi keledai tersebut, sedangkan anaknya menuntun keledai itu. Orang-orang pun melihat hal tersebut kemudian mencela mereka: “Orangtua kejam, dia enak-enakan di atas keledai sementara anaknya harus berjalan sambil menuntun keledai itu.” Mendengar itu akhirnya Luqman Al-Hakim menyuruh anaknya untuk ikut menunggangi keledai tersebut. Tak lama kemudian orang-orang pun melihat mereka kembali kemudian mencela mereka, mereka berkata: “Lihat orangtua itu dan anaknya, mereka berdua tak tahu diri, mereka menungganggi keledai sedangkan keledai mereka berbadan kurus seperti itu.” Mendengar hal itu maka Luqman Al-Hakim kemudian turun dan menyuruh anaknya saja yang menunggangi keledai tersebut. Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan hingga orang-orang pun melihat mereka dan lagi-lagi mereka mencela, mereka berkata: “Dasar anak kurang ajar, orangtua dijadikan buruh untuk menuntun keledai tunggangannya.” Mendengar hal itu Luqman Al-Hakim pun menyuruh anaknya turun dan akhirnya kemudian mereka berdua berjalan sambil menuntun keledai tunggangannya itu. Tak lama kemudian orang-orang melihat hal itu dan tertawa sambil mencela, mereka berkata: “Dasar orang bodoh, punya keledai tapi dituntun, bukannya ditunggangi.”
Sejak dari awal sampai orang terakhir yang melihatnya semua mencela perbuatan mereka. Luqman Al-Hakim kemudian mengajarkan pada anaknya, apapun perbuatan baik yang engkau lakukan akan mendapatkan ujian. Dan sebaik apapun perbuatanmu akan dicemooh oleh orang.
Putra Luqman Al-Hakim bertanya kepadanya: “Apakah yang baik dari seorang manusia?” Luqman Al-Hakim menjawab: “Agama.” Kemudian anaknya bertanya lagi: “Jika ada dua macam?” Beliau menjawab: “Agama dan harta.” Kemudian anaknya bertanya lagi: “Jika ada tiga macam?” Belia kembali menjawab: “Agama, harta dan malu.” Anaknya pun tak berhenti bertanya sampai disitu, dia bertanya lagi: “Jika ada empat macam?” Luqman Al-Hakim menjawab: “Agama, harta, malu dan budi pekerti yang baik.” Ia bertanya lagi: “Jika ada lima macam?” beliau menjawab: “Agama, harta, malu, budi pekerti yang baik dan pemurah.” Anaknya kembali bertanya: “Jika ada enam macam?” Luqman Al-Hakim kemudian menjawab dengan sabar: “Wahai anakku tersayang, kalau lima hal tadi berkumpul pada seseorang maka ia adalah orang suci, terpelihara, dilindungi Allah
subhanahu wa ta’ala dan bebas dari Setan.”

KITAB IHYA ULUMUDDIN JILID 4

Menjaga kesehatan

Harap diingat apa yg ditakuti oleh organ2 ini?

     Ginjal : begadang

     Maag : dingin

     Paru2 : asap (rokok)

     Hati : lemak

    Jantung : Asin

    Pankreas : Makan terlalu kenyang (rakus)

    Usus : Makan tanpa pantang

    Mata : Komputer

    Empedu : Tidak  sarapan.

Maka sayangilah tubuh anda!
😟
Karena : onderdilnya sulit diganti

Mahal ! Lagi pula belum pasti ada。

*_Kekentalan darah_*

💢 Sharing dari Dokter Jantung :   *KEKENTALAN DARAH DLM TUBUH, BAGAIMANA BISA TERJADI?*

💦 👫 Ada satu pertanyaan:
_Mengapa kita hrs minum AIR putih yg cukup?_

💦🌏 Sebenarnya jawabannya cukup " *_mengerikan_*" tetapi karena sebuah
_pertanyaan jujur hrs dijawab dgn jujur_, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:

💦👫 Kira-kira *_80%_* tubuh manusia terdiri dari *AIR*.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yg memiliki kadar air di atas *_80%_*.
Dua organ paling penting dgn kadar air di atas 80% adalah:
*OTAK dan DARAH*.

💦☺ *_Otak_* memiliki komponen Air sebanyak 90%,
Sementara *_Darah_* memiliki Komponen Air sebanyak 95%.

💦👫 Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah *_2 Liter sehari atau 8 Gelas Air putih_* sehari.
Jumlah di atas hrs ditambah bagi seorg *PEROKOK..!*

💦👫 Air sebanyak itu diperlukan utk mengganti cairan yg keluar dari tubuh kita lewat *_Air Seni, Keringat, Pernapasan, dan Sekres_*i.
Apa yg terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 Liter sehari..??

💦👫 Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. *_Caranya?_*

💦 Dgn jalan " *_Menghisap_*" Air dari komponen tubuh sendiri terdekat: *DARAH..!!*

💦 Darah yg dihisap Airnya akan menjadi *_Kental_*.
Akibat pengentalan Darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang *_Darah Encer._*

💦  *_Saat melewati Ginjal_*
(tempat menyaring Racun dari Darah),
Ginjal akan bekerja Extra keras menyaring Darah.

💦 Dan karena Saringan dlm Ginjal halus, tidak jarang Darah yg kental bisa menyebabkan perobekan pada *Glomerulus Ginja*l.

💦  *_Akibatnya_*,
Air Seni berwarna kemerahan, tanda mulai Bocornya saringan Ginjal.
Bila dibiarkan terus menerus,
Anda mungkin suatu saat hrs mengeluarkan  _2 jt Rupiah seminggu_ utk *_Cuci Darah_*.

💦 Bgm dgn *OTAK?*
Nah saat Darah Kental mengalir lewat Otak, perjalanannya agak tersendat.
Otak tdk lagi " *_Encer_*", krn *Sel2 Otak* adalah yg paling boros mengkonsumsi Makanan & Oksigen, ini yg mengakibatkan *STROKE...!*!

💦🌏  _Jika anda menshare ini kepada 1 orang artinya anda sdh dpt menyelamatkan 1 orang

( Dari Facebook Tips Dokter Cantik )

Sifat tawadhuk

*Sikap Tawadhu Menggapai Kemuliaan*

Berlawanan dengan orang yang sombong, orang yang berhias dengan tawadhu’ akan menggapai kemuliaan dari sisi Allah SWT, sebagaimana yang disampaikan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

ﻭَﻣَﺎ ﺗَﻮَﺍﺿَﻊَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻟﻠﻪِ ﺇِﻻَّ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠﻪ
ُ
“Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ karena Allah, kecuali Allah akan mengangkatnya.” (HR. Muslim)

Tawadhu’ karena Allah SWT ada dua makna.

Pertama, merendahkan diri terhadap agama Allah, sehingga tidak tinggi hati dan sombong terhadap agama ini maupun untuk menunaikan hukum- hukumnya. Kedua, merendahkan diri terhadap hamba-hamba Allah karena Allah SWT, bukan karena takut terhadap mereka, ataupun mengharap sesuatu yang ada pada mereka, namun semata-mata hanya karena Allah SWT.

Kedua makna ini benar. Apabila seseorang merendahkan diri karena Allah SWT, maka Allah SWT akan mengangkatnya di dunia dan di akhirat. Hal ini merupakan sesuatu yang dapat disaksikan dalam kehidupan ini. Seseorang yang merendahkan diri akan menempati kedudukan yang tinggi di hadapan manusia, akan disebut-sebut kebaikannya, dan akan dicintai oleh manusia. (Syarh Riyadhish Shalihin)

Tak hanya sebatas perintah semata, kisah-kisah dalam kehidupan Rasulullah banyak melukiskan ketawadhu’an beliau. Beliau adalah seorang manusia yang paling mulia di hadapan Allah SWT. Meski demikian, beliau menolak panggilan yang berlebihan bagi beliau. Begitulah yang dikisahkan oleh Anas bin Malik tatkala orang-orang berkata kepada Rasulullah , “Wahai orang yang terbaik di antara kami, anak orang yang terbaik di antara kami! Wahai junjungan kami, anak junjungan kami!” Beliau pun berkata:

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﻘَﻮْﻟِﻜُﻢْ ﻭَﻻَ ﻳَﺴْﺘَﻬْﻮِﻳَﻨَّﻜُﻢُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ، ﺇِﻧِّﻲ ﻻَ ﺃُﺭِﻳْﺪُ ﺃَﻥْ ﺗَﺮْﻓَﻌُﻮْﻧِﻲ ﻓَﻮْﻕَ ﻣَﻨْﺰِﻟَﺘِﻲ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺃَﻧْﺰَﻟَﻨِﻴﻪِ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ، ﺃَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪ
ُ
“Wahai manusia, hati-hatilah dengan ucapan kalian, jangan sampai kalian dijerumuskan oleh syaitan. Sesungguhnya aku tidak ingin kalian mengangkatku di atas kedudukan yang diberikan oleh Allah ta’ala bagiku. Aku ini Muhammad bin ‘Abdillah, hamba-Nya dan utusan-Nya.” (HR. An- Nasai dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah)

Anas bin Malik mengisahkan:

ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺰُﻭْﺭُ ﺍْﻷَﻧْﺼَﺎﺭَ ﻓَﻴُﺴَﻠِّﻢُ ﻋَﻠَﻰ ﺻِﺒْﻴَﺎﻧِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﻤْﺴَﺢُ ﺑِﺮُﺅُﻭْﺳِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﺪْﻋُﻮ ﻟَﻬُﻢ
ْ
“Rasulullah biasa mengunjungi orang-orang Anshar, lalu mengucapkan salam pada anak-anak mereka, mengusap kepala mereka dan mendoakannya.” (HR An. Nasai)

Ketawadhu’an Rasulullah ini menjadi gambaran nyata yang diteladani oleh para shahabat. Anas bin Malik pernah melewati anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam pada mereka. Beliau mengatakan:

ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻔْﻌَﻠُﻪ
ُ
“Nabi biasa melakukan hal itu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Memberikan salam kepada anak-anak ini dilakukan oleh Nabi dan diikuti pula oleh para shahabat beliau. Hal ini merupakan sikap tawadhu’ dan akhlak yang baik, serta termasuk pendidikan dan pengajaran yang baik, serta bimbingan dan pengarahan kepada anak-anak, karena anak-anak apabila diberi salam, mereka akan terbiasa dengan hal ini dan menjadi sesuatu yang tertanam dalam jiwa mereka. (Syarh Riyadhish Shalihin)

Pernah pula Abu Rifa’ah Tamim bin Usaid zmenuturkan sebuah peristiwa yang memberikan gambaran ketawadhu’an Nabi serta kasih sayang dan kecintaan beliau terhadap kaum muslimin:

ﺍِﻧْﺘَﻬَﻴْﺖُ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﻫُﻮَ ﻳَﺨْﻄُﺐُ ، ﻓَﻘُﻠْﺖُ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ، ﺭَﺟُﻞٌ ﻏَﺮِﻳْﺐٌ ﺟَﺎﺀَ ﻳَﺴْﺄَﻝُ ﻋَﻦْ ﺩِﻳْﻨِﻪِ ﻻَ ﻳَﺪْﺭِﻱ ﻣَﺎ ﺩِﻳْﻨُﻪُ؟ ﻓَﺄَﻗْﺒَﻞَ ﻋَﻠَﻲَّ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﺗَﺮَﻙَ ﺧُﻄْﺒَﺘَﻪُ ﺣَﺘَّﻰ ﺍﻧْﺘَﻬَﻰ ﺇِﻟَﻲَّ ﻓَﺄُﺗِﻲَ ﺑِﻜُﺮْﺳِﻲٍّ ، ﻓَﻘَﻌَﺪَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ، ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﻳُﻌَﻠِّﻤُﻨِﻲ ﻣِﻤَّﺎ ﻋَﻠَّﻤَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ، ﺛُﻢَّ ﺃَﺗَﻰ ﺧُﻄْﺒَﺘَﻪُ ﻓَﺄَﺗَﻢَّ ﺁﺧِﺮَﻫَﺎ

“Aku pernah datang kepada Rasulullah ketika beliau berkhutbah. Lalu aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, seorang yang asing datang padamu untuk bertanya tentang agamanya, dia tidak mengetahui tentang agamanya.’ Ma

ka Rasulullah pun mendatangiku, kemudian diambilkan sebuah kursi lalu beliau duduk di atasnya. Mulailah beliau mengajarkan padaku apa yang diajarkan oleh Allah. Kemudian beliau kembali melanjutkan khutbahnya hingga selesai.” (HR. Muslim)

Begitu banyak anjuran maupun kisah kehidupan Rasulullah yang melukiskan ketawadhu’an beliau. Demikian pula dari para shahabat . Tinggallah kembali pada diri ayah dan ibu. Jalan manakah kiranya yang hendak mereka pilihkan bagi buah hatinya? Mengajarkan kerendahan hati hingga mendapati kebahagiaan di dua negeri ataukah menanamkan benih kesombongan hingga menuai kehinaan di dunia dan akhirat?
( Copas dari Facebook Ar-Riejal Ridjal )

Monday, October 2, 2017

Pasar para ulama dan aulia Allah


SUASANA PASAR TARIM

Pasar merupakan sebuah tempat yang sangat penting dan selalu di kunjungi karena di dalamnya terdapat barang-barang untuk kebutuhan hidup kita sehari hari.

Pasar kota Tarim sangat lain suasananya dari pasar-pasar yang ada di dalamnya tidak ada ikhtilat; campurnya laki-laki dan perempuan. Karena di Tarim orang laki-lakilah yang pergi ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dapur.

Coba Bayangkan jika kaum laki-laki yang pergi ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dapur pastilah pasar kota Tarim sangat beruntung karena di datangi para wali dan ahli ilmu. Dimana saja mereka ada maka tempat itu akan menjadi indah dan menjadi tempat yang harum dengan semerbak wewangian yang terpancar dari cahaya ilmu.

قَوْمٌ كِرَامُ السّجَايَا حَيثُمَا جَلَسُوا يَبْقَى الْمَكانُ على آثارِهِم عَطِرَا

Mereka adalah sekelompok kaum yang dipenuhi perangai yang mulia di mana saja mereka menginjakkan kaki maka akan membekas dari tempat pinjakan tersebut wewangian ilmu yang harum yang membuat hati sejuk dan tentram bagi para penciumnya.

Inilah salah satu yang membuat beda pasar kota Tarim dengan pasar-pasar lainnya.

Di sebutkan bahwa Sayyidina Al-imam Faqihil Muqaddam selalu pergi ke pasar untuk membeli ikan yang akan di masak oleh Hababah Zaenab. Begitu juga para habaib yang lain, selalu pergi ke pasar untuk memenuhi kebutuhan keluarga juga memberikan ilmu mereka di pasar.

Diantaranya juga adalah al-Habib Abdullah Ba’alawi, sebagian lahan di pasar Tarim sampai terkenal dengan sebutan سوق عبد الله باعلوي “pasar Abdullah Ba’alawi” sebab beliau banyak mewaqofkan barang-barang yang sangat bermanfaat bagi para pedagang di pasar di antaranya timbangan besar dari besi dan lain-lainnya.

Di pasar Ba’alawi juga ada sebuah keajaiban yaitu siapa yang masuk pasar Ba’alawi maka akan selamat dari sengatan binatang yang ada di lokasi tersebut padahal tak jarang di jumpai kalajengking dan binatang-binatang yang menyengat lainnya tapi berkat karomah al-Habib Abdullah Ba’alawi mereka merasa aman dan bisa bersahabat dengan binatang yang menyengat tersebut.

Kehadiran sholihin di pasar memberikan kemanfaatan serta keajaiban yang sangat menakjubkan, sehingga pasar kota Tarim bagaikan pesantren yang di dalamnya penuh dengan ilmu. Di pasar kota Tarim sunnah-sunnah jual beli sangat di tegakkan, ini berkat para sholihin yang selalu menebar ilmu di dalam nya.

Alhabib Abdul Qodir Jailani al-Masyhur, beliau sering pergi ke pasar untuk membuka majlis ilmu di pasar karena di pasar tersebut banyak orang-orang gunung yang turun untuk menjual barang milik mereka, memanfaatkan kesempatan ini beliau al-Habib Jaelani al-Masyhur membuka pelajaran kitab al-Minhaj karangan Iman Nawawi.

(Masya Allah.. Di pondok-pondok saja jarang di kaji kitab sebesar Minhaj kecuali jika sudah tahunan mondok. Ini pasar Tarim mengkaji kitab Minhaj ). Tak jarang masyarakat kota Tarim berbondong-bondong berangkat ke pasar hanya ingin hadir majlis ilmu yang ada di pasar.

Keadaan yang begitu istimewa inilah yang membuat terlahirnya para wali, yang mana al-Habib Hasan bin Abdullah as-Syatiri mengatakan : “Sampai sekarang masih ada di pasar kota Tarem 200 wali”. Jika di pasarnya ada 200 wali lalu bagaimana di dalam masjid masjidnya.??!!

Padahal di sebutkan dalam hadist, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أحب البلاد إلى الله مساجدها و أبغض البلاد إلى الله أسواقها

“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim no. 671 dari Abu Hurairah)

Dalam hadits lain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خير البقاع المساجد و شر البقاع الأسواق

“Sebaik-baik tempat adalah masjid, dan seburuk-buruk tempat adalah pasar.” (HR. At-Thabarani dan al-Hakim.

Keimanan mereka merubah pasar menjadi sebuah tempat untuk menambah ilmu dan menambah pahala serta mengangkat derajat mereka.

Mereka adalah orang-orang yang di puji oleh Allah Swt dalam al-Qur’an

رِجَالٌ لا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالأبْصَارُ، لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan membayarkan zakat. Mereka takut pada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas” (QS an-Nuur:37-38)

Keadaan pasar kota Tarem tersebut sama seperti pekataan Imam Ali bin Abi Tholib..

سُوقُ المُسلِمِين كَمُصَلَّى المُسلِمِين ،

Pasarnya orang muslim itu laksana tepat ibadah karena di dalamnya adalah tempat turunya rahmat.

Selain kumpulan ilmu juga di pasar kota Tarim bagaikan masjid yang selalu makmur dengan lantunan ayat-ayat al-Qur’an, mereka para pedagang di kota Tarim jika pembeli tak kunjung datang mereka manfaatkan untuk mengaji al-Qur’an,

Alhabib Ali Masyhur ( kakak dari Habib Umar bin Hafidz ): “Aku masih mendapati pasar kota Tarem jika tidak ada pembeli mereka menanti dengan membaca al-Qur’an.”

Ada juga yang saling bermusyawaroh ilmu fiqih, ketika pembeli tiba mereka tutup kitab mereka sejenak kemudian mereka lanjutkan lagi.

Lantunan dzikir selalu terdengar di pasar kota Tarim, sebagian para habib datang ke pasar hanya ingin mengamalkan sunnah dari doa masuk pasar karena pahala yang Allah Swt janjikan sehingga mereka masuk pasar dan mengangkat suara seraya berkata :

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku walahulhamdu, yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khoiir, wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir.”

Siapa orang yang membacanya, Allah mencatat untuknya satu juta kebaikan, menghapus darinya satu juta keburukan dan meninggikan untuknya satu juta derajat.” (HR. At-Tirmidzi 5/291, Al-Hakim 1/538 dan Ibnu Majah 2235.

Arti doa tersebut:
(Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bag-iNya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya semua kebaikan. Dan Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.)

Setelah membaca doa ini 3X kemudian mereka kembali pulang…

Pernah al-Habib Abdullah bin Husen bin Thohir ketika beliau masih kecil ketika melihat di pasar ada orang jual daging onta yang mana jika ada penjual daging mereka memotongnya di pasar agar dagingnya segar sehingga laku keras, mendengar ada orang penjual daging onta yang akan menyembelih ontanya maka al-Habib Husen bin Thohir yang pada saat itu masih sangat kecil, sangat ingin tau penyembelihan onta sehingga ia berangkat kepasar dengan diam-diam tanpa sepengetahuan sang bibi. Ketika sampai di pasar banyak sekali kerumunan orang yang menyaksikan penyembelihan itu karena sangat jarang ada, al-Habib Husein bin Thohir kecil menyusup dan menorobos masuk ke depan untuk melihat lebih jelas, sesampainya di depan iapun duduk dengan manis dan melihat orang yang mulai memotong daging onta tersebut. Ketika tukang sembelih onta itu melihat al-Habib Husein kecil, terlintas di benak sang penyembelih, tak pantas anak orang terhormat dan keluarga ahli ilmu berkeliaran di pasar… Maka sang pemotong onta mengambil sedikit daging dan membungkusnya kemudian menghampiri al-Habib Abdullah bin Husein bin Thohir, dan berkata : “Berikan ini pada bibimu…!”

Dengan sangat gembira sang anak lari kembali dan memberikan bingkisan daging pada sang bibi, melihat bungkusan itu sang bibi berkata : ” Terimakasih wahai tukang potong daging.. ini adalah bukti bahwa kau telah keluar batas rumah dan pergi ke pasar tanpa izin, ini bukanlah daging tapi ini adalah surat bahwa kau ke pasar.” Maka sang bibi memberikan pelajaran pada sang bocah…

Orang pasar pun ikut mendidik anak-anak dan generasi muda…

Mudah-mudahan kita bisa ziaroh ke kota Tarim, serta menginjakkan kaki kita di kota para wali. Aamiin

Copas ini dari facebook Ar-Riejal Ridjal
https://www.facebook.com/fackhrijal.izal

Dibalik ketidaktahuan kita

*DIBALIK KETIDAKTAHUAN*

⛵*Nabi NUH* belum tahu Banjir akan datang ketika ia membuat Kapal dan ditertawai Kaumnya.

🐏 *Nabi IBRAHIM* belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.

🎋*Nabi MUSA* belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

💝Yg Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLAH dan tanpa berhenti berharap yg terbaik.

💝Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, ALLAH telah menyiapkan Kejutan !

💝SERINGKALI Allah berkehendak di-detik2 terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba2NYA.

💝Jangan kita berkecil hati saat spertinya belum ada jawaban doa. Karena kadang Allah mencintai kita dgn cara2 yg kita tidak duga dan kita tidak suka.

💝Allah memberi apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita inginkan !!

💝Lakukan bagianmu saja, dan biarkan Allah mengerjakan bagianNYA.

💭*_LANGKAH MENUJU SYURGA_*💭

🌼 Ada 5 perkara, kita semua pasti inginkan serta berusaha untuk mendapatkannya

1. wajah yg menarik
2. duit yg banyak
3. sehat dan kuat
4. anak-anak yg patuh dan sukses
5. Tidur nyenyak tanpa Obat penenang

🌾 Hal itu Mudah kita peroleh, hanya butuh waktu 15 menit saja

Bagaimana caranya...

Nabi bersabda :
1. Siapa yg tinggalkan *shalat Subuh* maka wajahnya tak akan ada cahaya

2. Siapa yg tinggalkan *shalat Dzuhur* niscaya tak ada keberkahan dalam rezekinya

3. Siapa yg tinggalkan *shalat Ashar* niscaya tak ada kekuatan dalam jasadnya

4. Siapa yg tinggalkan *shalat Magrib* niscaya tak ada buah hasil yg boleh di petik dari anak-anaknya

5. Siapa yg tinggalkan *shalat Isya'* tak ada kenyamanan dalam tidurnya.

🌿 Tahu kenapa kalimat *Laa ilaaha Illallaah* tidak sampai menggerakkan bibir jika diucapkan ?

🍃 Sebab ini adalah Rahmat dari Allah kpd kita supaya jika maut menghampiri dengan mudah ia menyebutkan kalimat itu.

🌴 Mudah-mudahan tangan yg mengirim dan menyebarkan ini kelak tidak sulit untuk melafadzkan kalimat *Laa ilaaha Illallaah*.

Silahkan SHARE jika dirasa bermanfaat.

Dibalik ketidaktahuan kita

*DIBALIK KETIDAKTAHUAN*

⛵*Nabi NUH* belum tahu Banjir akan datang ketika ia membuat Kapal dan ditertawai Kaumnya.

🐏 *Nabi IBRAHIM* belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.

🎋*Nabi MUSA* belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

💝Yg Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLAH dan tanpa berhenti berharap yg terbaik.

💝Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, ALLAH telah menyiapkan Kejutan !

💝SERINGKALI Allah berkehendak di-detik2 terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba2NYA.

💝Jangan kita berkecil hati saat spertinya belum ada jawaban doa. Karena kadang Allah mencintai kita dgn cara2 yg kita tidak duga dan kita tidak suka.

💝Allah memberi apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita inginkan !!

💝Lakukan bagianmu saja, dan biarkan Allah mengerjakan bagianNYA.

💭*_LANGKAH MENUJU SYURGA_*💭

🌼 Ada 5 perkara, kita semua pasti inginkan serta berusaha untuk mendapatkannya

1. wajah yg menarik
2. duit yg banyak
3. sehat dan kuat
4. anak-anak yg patuh dan sukses
5. Tidur nyenyak tanpa Obat penenang

🌾 Hal itu Mudah kita peroleh, hanya butuh waktu 15 menit saja

Bagaimana caranya...

Nabi bersabda :
1. Siapa yg tinggalkan *shalat Subuh* maka wajahnya tak akan ada cahaya

2. Siapa yg tinggalkan *shalat Dzuhur* niscaya tak ada keberkahan dalam rezekinya

3. Siapa yg tinggalkan *shalat Ashar* niscaya tak ada kekuatan dalam jasadnya

4. Siapa yg tinggalkan *shalat Magrib* niscaya tak ada buah hasil yg boleh di petik dari anak-anaknya

5. Siapa yg tinggalkan *shalat Isya'* tak ada kenyamanan dalam tidurnya.

🌿 Tahu kenapa kalimat *Laa ilaaha Illallaah* tidak sampai menggerakkan bibir jika diucapkan ?

🍃 Sebab ini adalah Rahmat dari Allah kpd kita supaya jika maut menghampiri dengan mudah ia menyebutkan kalimat itu.

🌴 Mudah-mudahan tangan yg mengirim dan menyebarkan ini kelak tidak sulit untuk melafadzkan kalimat *Laa ilaaha Illallaah*.

Silahkan SHARE jika dirasa bermanfaat.